MASIGNALPHAS2101
6912188479656223598

Trip To Medan

Trip To Medan
Add Comments
Minggu, 04 Februari 2018
 
Assalamualaikum. Wr. Wb.

Apa kabar pembaca blogku? Semoga selalu dilimpahi keberkahan, kebaikan, dan wakatu luang sehingga bisa selalu menyempatkan untuk membaca blogku ini yang kadang isinya geje dan aneh hihihi.....

Pada kesempatan ini, aku mau cerita tentang perjalanan ke Kota Medan. Jadi ini adalah perjalanan pertamaku ke Kota Medan dan menurutku kota ini unik dan menarik untuk ditulis. Aku bakal mengulas tentang beberapa hal termasuk dua destinasi utama di kota ini yaitu Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun Medan.
 
Oke, check it out….
 
Trip to Medan
Untuk menuju Medan ada beberapa flight yang dari Jogja dan ada beberapa maskapai yang berangkat dari Jogja mulai dari Citilink, Air Asia dan lain sebagainya…. Nah setelah sampai Bandara Kualanamu ada beberapa opsi untuk menuju Kota Medan, mulai dari Railink (namun cuma sampai jam 23:00 WIB  saja), Damri, Taksi dan juga Go Car. Namun ada trik khusus saat memesan Go Car dari bandara karena Go Car tidak boleh mengambil penumpang di bandara. Lakukan order Go Car saat di dalam bandara dan tidak ada petugas bandara disamping kamu yaa…..
 
Jarak bandara ke kota Medan jauh banget, naik Go Car aja kena chargenya sekitar 90 - 100 ribu rupiah. Nah, yang unik disini adalah kalau pesen Go Car selain sebutkan nama destinasi kamu juga sebutkan nama jalan yang kamu tuju atau hal yang menonjol di samping tempat yang kamu tuju. Contoh: hotel tempatku menginap namanya LJ Hotel, pas disebut LJ Hotel driver Go Car tidak tahu alamatnya, lalu telponlah si driver ke temannya dan dibilang dekat Nomensen, ternyata yang dimaksud adalah Gereja HKBP Nomensen. Nah pas trip selanjutnya contoh pas mau ke Medan Napoleon, letaknya di Jalan Wahid Hasyim, pas bilang ke Medan Napoleon, si driver Go Car bingung, lalu pas bilang di Jalan Wahid Hasyim baru lalu “ngeh" lah si driver Go Car. Hal ini berlaku untuk semua transportasi pada umumnya.
 
 
Pengalaman Naik Becak Motor
Hal yang khas dari Medan adalah becak motor. Becak motor di Medan berbeda dengan di Jogja yang motornya berada di belakang penumpang seperti halnya becak roda tiga. Di Medan, becak motor untuk becaknya berada di samping. Yang menarik adalah kamu bisa pesan becak motor ini melalui aplikasi Grab yaitu GrabBeTor. Ini merupakan pengalaman pertama menarik bagiku karena baru pertama kalinya naik becak motor Medan ini. Rasanya excited saat naik becak motor ini karena tidak seperti naik becak di Jawa.
 
Istana Maimun
Destinasi wisata pertama yang aku kunjungi adalah Istana Maimun. FYI, Sultan di Medan ini masih muda lho, masih kuliah kata guidenya. Menurut sejarah yang aku baca hal ini karena bapaknya Sultan ini yang notabene seorang tentara mengalami kecelakaan pesawat sehingga harus mangkat dan akhirnya Sultan muda ini menduduki tahta atau ditabalkan di usia muda walau untuk urusan kesultanan masih dipegang keluarga Sultan yang lain. Kalau mau tahu cerita detailnya, kamu berkunjung saja ke Istana Maimun ini, biaya masuknya hanya 5000 rupiah saja. Di Istana Maimun ini kamu juga bisa menyewa baju adat lalu berfoto layaknya keluarga Sultan dengan tarif sekitar 70 - 100 ribu. Lalu ada juga penjual souvenir di dalam Istana Maimun ini.
 
Nah, disebelah Istana Maimun ini ada sebuah peninggalan sejarah dengan nama Meriam Puntung. Seperti namanya ini adalah potongan sebuah meriam yang sudah puntung atau patah ujungnya. Ada cerita mistis dibalik meriam puntung ini yaitu kisahnya adalah Raja Deli punya 3 anak salah satunya adalah Putri Hijau. Nah, si Putri Hijau ini dilamar oleh Raja Aceh namun menolak sehingga berkobarlah perang. Nah, adik si Putri Hijau ini demi membela kakaknya menembaki pasukan Aceh dengan meriam yang sudah disalurkan kekuatan tenaga dalamnya sehingga meriam itu menembak terus-menerus hingga overheat dan patah. Dia meninggal dalam pertempuran itu namun kekuatannya masih ada di dalam meriam tersebut. Menurut guide disitu, ada kepercayaan jika kamu punya keinginan terutama jodoh atau keturunan misal kamu pengen sama Luna Maya, kamu membaca Al-Fatihah sejumlah ganjil lalu berdoa mencelupkan tangan ke air yang disediakan lalu mengusap meriam dan mengusap ke wajah (jika kamu pengen disukai gebetanmu) atau ke perut (jika ingin mendapat keturunan). Guidenya menekankan bahwa minta dan berdoanya tetap kepada Alloh bukan kepada Meriam Puntung. Yang unik dari Meriam Puntung ini adalah kamu mendengar suara air dari meriam ini padahal tidak ada sungai atau aliran air di bawah meriam ini. 
 
Ini beberapa foto dari trip ke Istana Maimun
 
Penampakan Istana Maimun
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Masjid Raya Al-Mashun Medan
Masjid Raya Al-Mashun Medan ini dekat sekali letaknya dengan Istana Maimun. Kamu cukup berjalan kaki untuk menuju ke Masjid Raya Al-Mashun ini. Masjid Raya ini dibangun oleh Sultan Mahmoed Al Rasjid Perkasa Alamsyah dan digunakan pertama kali pada tahun 19 September 1909. Wow, artinya sudah hampir lebih dari 100 tahun Masjid Raya ini berdiri. Aturan di Masjid Raya ini cukup ketat seperti dilarang berjualan di area masjid, lalu harus berpakaian yang Islami atau menutup aurat. Yang menurutku unik dari Masjid ini adalah adanya air mancur kecil di dalam tempat wudhu Pria, aku tidak tahu untuk di tempat wudhu wanita (kalau masuk tempat wudhu wanita, bisa dihajar habis-habisan aku wkwkwk.…). Untuk kondisi di dalam masjid cukup bagus dan masih terawat dengan baik. Saat masuk di ruang utama masjid ini terasa sekali khusyuknya orang-orang yang beribadah bahkan saat ada anak kecil pakai celana pendek ditegur oleh marbot masjid. Di masjid ini juga banyak tersedia Al-Quran jadi kalau habis sholat mau mengaji dan tadarus maka bisa membaca di masjid ini.
 
 
 
 
 
 
Hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat di Medan
 
Kata “BUJANG"
Bujangan di Medan adalah kata kotor yaaa…. jadi please jangan pernah ucapkan kata ini kalau di Medan karena artinya “kelamin orang tua” lebih baik baik bilang “lajang” atau “single”. Ini aku tahu dari driver Go Car yang mengantarku dari Bandara ke Kota. Dia pernah kerja di Jakarta dan saat ditanya masih bujang oleh ibu di sekitar kostnya dimaki-maki lah ibu itu karena ternyata ibu itu tidak tahu jika si abang ini dari Medan.
 
Abang
Abang adalah panggilan yang sering gunakan untuk memanggil laki-laki di Medan. Jadi kata abang lebih umum dibanding mas atau bapak, jadi jangan kaget kalau semua laki-laki dipanggil abang oleh orang Medan.
 
Intonasi dan Tone Bicara
Buat kamu yang biasa di Jawa dan jarang bertemu dengan orang Medan pasti kaget karena merasa dimarah-marahin terus soalnya memang di Medan intonasi dan tone bicaranya seperti itu. Yang jelas selama kamu tidak menyinggung perasaan orang Medan insya Alloh aman kok, tapi jika memang kamu salah, kamu musti minta maaf dan bilang karena tidak tahu. 
 
Oke, sekian yah sekilas perjalananku di Kota Medan ini. Semoga lain kali aku bisa menulis perjalananku di kota-kota lain di Indonesia ya….. 
 
Terimakasih kepada Inspira Solution dan Mas Alam yang sudah membawa saya ke Kota Medan dan juga Air Asia yang sudah menjadi media transportasi ke Medan dengan tepat waktu dan tanpa delay.
 
Demikian tulisan blog kali ini ya semoga bisa bermanfaat.
 
Pssst… ternyata asyik ya blogger traveler itu, ada tantangan pas ke destinasi wisatanya dan juga saat menuliskan di blog.
 
See you in next post.
 
Wassalamualaikum Wr. Wb.
 
 
 
 
Diantara Jogja-Medan di dalam pesawat Air Asia
di ketinggian 35000 kaki
 
Bonus:
 
Foto pas di Medan Napoleon
 
 
Eri Yanuar

aku orangnya humoriezztttt,lucu,baek hati,suka menabung tp kalo marah, aku diem aja soale bingung. kalo kamu lg baca profileku maka kamu termasuk orang yang beruntung karna aku bingung mo ngisi apa di profile gw jd asal TULIS aja eh KAMUnya baca. KASIAN DECH LOEEEEE.............