Namun raga seolah tak mampu lagi bertahan
Setiap persinggahan yang kujumpai tak ramah
Ku rindukan senyuman indah yang mungkin tak pernah ada
Langit masih gelap
Tiada rembulan atau bintang yang menunjukkan arah
Kemana akan berjalan
Seolah semua menjadi penantian panjang
Yang tiada ada ujung dan pangkalnya
Derita mencabik-cabik seonggok darahku
Seolah tak ada lagi yang tersisa
Hanya kosong yang mewarnai setiap sisinya
Dan gelap mulai menyelimutinya
Untukmu yang tertulis di langit......
Kapankah aku bisa melihatmu
Mengetahui apa yang akan terjadi
Pada seonggok darah itu
Akankah dia kembali memerah
Atau menghitam kelam
Seolah terjatuh ke dalam lubang yang dalam
Aku masih menanti
Tulisan dari langit yang akan menuntun langkahku
Terseok-seok aku terus berjalan
Tercabik-cabik aku melawan
Aku tidak akan menyerah
Untukmu yang tertulis di langit.....
Ijinkan aku membuka tabirmu
Melihat seonggok darah itu
Akankah masih memerah atau semakin menghitam dan kelam?
Pojokan Seni Cowra Adelaide, 07 October 2015
Dalam pelukan dinginnya mentari
yang masih bersembunyi di balik bayang rembulan
comment 0 komentar
more_vert