MASIGNALPHAS2101
6912188479656223598

Saat mencintai, saat memberi, saat dicintai

Saat mencintai, saat memberi, saat dicintai
Add Comments
Kamis, 14 Februari 2008

(kisah nyata dari Adza, male, Jogja)

Hi… kenalin namaku Adza, aku adalah mahasiswa salah satu universitas di Jogjakarta. Saat ini aku ingin cerita tentang perjalanan cintaku yang kadang kusebut tahap complicated mungkin… Oke, gimana ya mau memulai ceritanya karena memang complicated.

Cerita ini berawal saat aku dekat dengan seseorang sebut saja dia Risa, aku tidak tahu bagaimana bisa terjadi tapi yang jelas aku dekat sama dia, berawal dari sering main ke kostnya, lalu kita smsan, kadang telepon juga, maklum karena kita juga satu operator jadi murah. Smsnya aja gratis telponnya murah pokoknya klop lah…. Aku hujani dia dengan perhatian biasa yang mungkin gak penting tapi intens. Suatu saat, aku merasa bahwa aku feel so comfort saat bareng dia. Aku mencoba mengungkapkan perasaanku ini padanya bahwa aku ada perasaan lain yang kurasakan saat bersamanya. Dia bilang, “mungkin saat ini Risa merasa nyaman kalau kita jadi temen aja Dza”. Aku pun menjawab, “Oh, kalau kamu merasa seperti itu ya gak papa”. Sejak saat itu, aku mulai mengurangi intensitas perhatianku karena sesungguhnya Risa sebenarnya saat ini dalam status terikat oleh orang lain tapi tidak sesuai dengan harapan orang tuanya dan dia pun bimbang.

Risa ini adalah gadis yang cukup terbuka kepada keluarganya dan dia juga sering cerita ke ibunya, ternyata saat dia menceritakan aku, ibunya juga tertarik walau belum pernah bertemu langsung. Ibunya seolah menganjurkan dia untuk cenderung ke aku. Aku tersenyum saja mendengar cerita itu. Senyum, hanya itu yang bisa kuberikan. Suatu malam, aku cerita-cerita ama temen deketku, dia bilang begini, “ kalau kamu sudah merasa kamu nyaman ma dia, kamu berikan yang terbaik darimu, mencintai itu adalah keikhlasan jangan mengharapkan balasan”. Saat itu, aku hanya berusaha memberikan apa yang terbaik yang aku bisa, sebagai teman curhatnya, mengantar ke dokter saat dia sakit dan semua itu kulakukan dengan ikhlas seolah tidak ada beban di dalam hatiku dan mengharapkan imbalan apapun. Semua terus berjalan seiring berjalannya waktu. Saat kita mencintai, memang itulah saat kita memberi dan jangan mengharapakan balasan.

Suatu hari, saat kita sedang telepon-teleponan, dia bilang,”Entah mengapa ya Dza, Risa merasa bahwa saat ini Risa lebih nyaman saat bersama Adza. Saat bersama Adza, Risa bener-bener bisa terbuka dan menceritakan masalah Risa pada Adza. Bolehkah Risa bertanya bagaimana perasaan Adza saat ini ke Risa?” tanyanya. Aku sempat terkejut dengan pertanyaannya. Aku bingung sebenarnya mau jawab apa tapi aku kembali bertanya,”Perasaan Risa sendiri ke Adza gimana?”. “Jujur Risa bingung tapi Risa sepertinya suka sama Adza”, jawabnya. Ya ALLOH, ada apakah ini? Aku tidak mengira dia akan menjawab seperti itu. Aku akhirnya juga menjawab, “Aku sebenarnya juga ada perasaan yang sama ke Risa. Tapi yang jelas, kita selesaikan dulu skripsi dan pendadaran kita sebentar lagi kita akan lulus. Jangan sampai ini mengganggu konsentrasi Risa”. Sampai saat ini, kita semakin dekat, kita sering telpon-telponan, smsan, dan rencananya aku bakal dikenalin ke ibunya. Ternyata, saat mencintai adalah saat memberi dan siap-siaplah menuai cintamu dengan siap untuk dicintai oleh seseorang yang telah ALLOH siapkan, bisa sesuai harapanmu atau mungkin lebih.

Eri Yanuar

aku orangnya humoriezztttt,lucu,baek hati,suka menabung tp kalo marah, aku diem aja soale bingung. kalo kamu lg baca profileku maka kamu termasuk orang yang beruntung karna aku bingung mo ngisi apa di profile gw jd asal TULIS aja eh KAMUnya baca. KASIAN DECH LOEEEEE.............

  1. boleh ngasi masukan....?

    kalo misal nulis cerita harus lebih detail lagi ceritanya.
    contohnya" aku ngajak makan dia"
    jadi g cuma ngajak makan, tapi makan apa, dimana, suasana disana.

    jadi pembaca juga bisa membayangkan dan merasakan kalo ada di dalam cerita. g cuma asal baca tapi feel-nya sendiri g dapet.

    jadinya kita seperti menyelesaikan tugas aja tapi g dihayati.

    OKAY!

    BalasHapus