MASIGNALPHAS2101
6912188479656223598

Mencintai tak berarti memiliki

Mencintai tak berarti memiliki
Add Comments
Kamis, 14 Februari 2008

(kisah nyata dan langsung dari Brita (nama disamarkan), female, jogja)

Hi… Namaku Brita aku saat ini kuliah di salah satu universitas swasta di Jogjakarta. Kali ini aku pengen cerita tentang sesorang yang mungkin tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu tentang perasaanku saat ini padanya. Salahku juga sih, aku memang berprinsip bahwa cewek tidak bakal bilang duluan. Kalian mungkin menganggapku kolot, g modern atau apa tapi terserah kalian.

Aku adalah gadis yang biasa saja dari keluarga biasa sampai saat ini aku belum pernah merasakan namanya pacaran. Mungkin aku pernah jatuh cinta atau simpati tapi kalau sampai pacaran, aku belum pernah sih… Aku juga bingung saat temen-temen cerita tentang pacaran, aku kadang cuma jadi pendengar saja. Ya, mungkin belum menemukan yang cocok aja kali ya... Hingga cerita ini terjadi.

Aku mengenal dia karena dia adalah salah satu seniorku di bangku kuliah ini. Andai kalian tahu dia mungkin kalian akan heran lalu berkata, “Kok bisa dia?”. Secara fisik saja kita sudah berbeda jauh, aku yang tidak terlalu tinggi dan kurus dan dia yang tinggi dan cenderung agak gemuk. Mungkin benar kata orang kalau cinta itu buta dan tidak memandang apapun. Dulu aku tidak tahu kalau dia tertarik padaku tapi kukira dia tertarik pada temanku yang lebih dari aku, lebih cantik, lebih baik, lebih lah segalanya dariku. Aku biasa saja sikapku padanya, mungkin bisa dibilang aku kurang peka terhadap perhatiannya. Ya, mau gimana lagi memang aku tidak begitu peka sih…

Saat itu aku menganggap semua perhatiannya biasa walau beberapa saat lalu aku merasa bahwa dia suka padaku, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jadi aku tetap biasa saja dan cuek seperti biasa. Mungkin karena sikapku itu, akhirnya mungkin dia mengira aku tidak respect padanya, jadi mungkin dia lalu mengurangi perhatiannya padaku. Saat itulah, aku menyadari bahwa aku juga mulai ada rasa padanya. Aku seperti kehilangan sesuatu. Akhirnya jika dulu dia yang sms dulu, sekarang aku yang sms dia duluan, pokoknya situasi berbalik lah, aku jadi memikirkan dia. Aku hanya berharap semoga dia mengerti perasaanku. Temen-temenku cowok ada yang ngomong, “Kamu tuh harusnya ngomong ma dia tentang perasaanmu. Cowok tu gak tahu kalau kamu gak ngomong apalagi kamu pernah gak respect ma dia. Pasti dia mikir-mikir lagi buat ngomong suka ma kamu”. Bahkan ada temen yang bilang,”ntar saat dia jadian ma cewek lain kamu nyesel lho, kamu bakal bilang padahal aku lebih dari dia, padahal ini, padahal itu”. Langsung aja kubantah, “Gak, aku mungkin malah berpikir kalau memang ceweknya memang lebih dari aku. Aku malah berpikir kayak gitu”. Semua seolah menyuruhku bilang tetapi aku tetap aja tidak berani ngomong ke dia.

Yang jelas, biarlah aku mencintainya seperti saat ini, aku masih beharap semoga dia tahu perasaanku padanya, jika tidak dia jadi kakakku saja tidak apa-apa karena mencintai itu kadang memang tidak harus memiliki. Biarlah aku mencintainya dengan harapanku, dengan diriku, dan segala perasaanku hingga Tuhan menyatukan kita.

Eri Yanuar

aku orangnya humoriezztttt,lucu,baek hati,suka menabung tp kalo marah, aku diem aja soale bingung. kalo kamu lg baca profileku maka kamu termasuk orang yang beruntung karna aku bingung mo ngisi apa di profile gw jd asal TULIS aja eh KAMUnya baca. KASIAN DECH LOEEEEE.............